SIMALUNGUN - Managemen PT Perkebunan Nusantara IV semestinya mengedepankan semboyan Akhlak sebagai wujud pelaksanaan tata kelola perusahaan, tetapi hal ini dianggap berbagai kalangan sebentuk tebar pesona dan kenyataannya, tidak komitmen serta tidak berintegritas.
Pasalnya, puluhan hektar tanaman kelapa sawit milik PTPN IV diketahui saat ini dalam kondisi "hidup segan mati tak mau" dan sangat memprihatinkan tepatnya di Unit Kebun Bukit Lima, Areal Tanaman Ulang Afdeling 4, Nagori Marihat Tanjung, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Rabu (29/12/2021) sekira pukul 10.00 WIB.
"Manajer dan Asisten Kepala Unit Kebun Bukit Lima terkesan bungkam ketika dikonfirmasi, " sebut M Rambe salah seorang penggiat sosial kontrol di wilayah Kabupaten Simalungun dalam pesan selularnya.
Menurutnya, bibit tanaman kelapa sawit mengering di areal, telah diketahui oleh pihak manajemen setempat. Tetapi untuk menghindari permasalahan berkembang, Manajemen Kantor Pusat PTPN IV di bawah kepemimpinan Sucipto ini, terkesan berspekulasi yakni, melakukan mutasi Manajer dan Asisten Kepala selaku penanggung jawab pengawasannya.
"Pada awalnya proyek TU di Kebun Bukit Lima itu Manajer dan Asisten Kepala bermarga Damanik. Secara tiba-tiba, pihak Kantor Pusat merotasi Pemangku Jabatan Utama di masing-masing Unit Kebun, " tulis M Rambe lebih lanjut.
Ia menambahkan, terkait ratusan bibit tanaman kelapa sawit dalam kondisi kering seperti terbakar, berpotensi menimbulkan kerugian perusahaan berplat merah itu, khususnya pada kalkulasi nominal harganya.
"Kalau dikalikan Rp 50 Ribu per Polybag, " tegasnya.
Hal ini, akibat pihak manajemen setempat dalam proses pengawasan terhadap pihak rekanan terkesan lemah dan takut melakukan tindakan tegas. Alhasil, terjadi pembiaran terhadap pihak rekanannya dalam proses pengerjaan proyek tanaman ulang.
"Sebegini kondisi bibit tanaman di areal, kenapa tidak ada teguran atau sanksi tegas terhadap pihak rekanannya, ada apa ?, " tambah Rambe.
Anehnya, Manajer PTPN IV Unit Kebun Bukit Lima Ferry Nasution ketika dimintai tanggapan melalui pesan percakapan selularnya, terkait kondisi bibit tanaman kelapa sawit mengering, diperkirakan sudah mati dan tidak layak tanam menyebutkan, terima kasih. Kamis (30/12/2021) sekira pukul 11.40 WIB.
"Terima Kasih Infonya, " tulisnya dalam pesan selularnya, terkesan tidak bersedia menanggapi penyampaian awak media ini.